Cari Blog Ini

Sabtu, 16 Juni 2012

Kebudayaan di Pulau Wakatobi


Siapa yang tidak pernah mendengar nama itu. Pulau dengan sejuta keindahan laut yang tak tertandingi.

Taman nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili. Pesona karang yang cantik akan semakin indah dengan hadirnya spesies ikan karang yang menari saat menyelam atau snorkling. Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan konsumsi perdagangan dan ikan.

Tidak hanya lautnya yang indah, tetapi pulau ini juga mempunyai tradisi dan kebudayaan yang mengagumkan. Bermukim diwilayah yang kaya akan keindahan lautnya membuat masyarakat pulau ini mencintai keindahan alam yang ada disekitar mereka. Etnis bajau, yang merupakan salah satu etnis dipulau ini. Etnis bajau merupakan etnis yang sangat unik, karena kehidupan mereka sangat tergantung pada kehidupan laut, mulai dari mata pencaharian sampai membangun pemukiman yang berada di atas pesisir laut dengan memanfaatkan batu karang.

Menurut catatan Cina kuno dan para penjelajah Eropa, menyebutkan bahwa manusia berperahu adalah manusia yang mampu menjelajahi Kepulauan Merqui, Johor, Singapura, Sulawesi, dan Kepulauan Sulu. Dari keseluruhan manusia berperahu di Asia Tenggara yang masih mempunyai kebudayaan berperahu tradisional adalah suku Bajau. Melihat kehidupan mereka sehari-hari merupakan hal yang menarik dan unik, terutama penyelaman ke dasar laut tanpa peralatan untuk menombak ikan. Ke-tradisional-an cara dan alat yang dipergunakan memang tak mampu menyaingi hasil dari peralatan yang modern, tapi disisi lain cara dan alat yang tradional ini justru menyimpan suatu keunikan yang cukup menarik.

Bagi masyarakat setempat, menangkap ikan dengan cara yang tradisional selain untuk melestarikan budaya nenek moyang mereka  juga merupakan upaya untuk tetap bisa bersahabat dengan alam sekitar yang telah menjadi tempat bagi mereka menggantungkan hidup. Hal ini terbukti dengan masih terjaganya keindahan dan kelestarian nuansa laut 
kepulauan wakatobi ini. Terjaganya nilai budaya di lingkungan kehidupan masyarakat pulau ini  terlihat dari masih banyaknya padepokan-padepokan yang mempelajari silat tradisional khas daerah serta taman belajar tarian yang mempelajari berbagai jenis tarian dan kesenian tradisional daerah yang bersangkutan. Melestarikan berbagai kesenian daerah bukan berarti bahwa mereka tidak mau mengikuti perkembangan zaman yang serba modern ini tetapi hanya ingin agar budaya warisan dari leluhur mereka tidak punah ditelan waktu dan keadaan yang serba modern seperti sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Chrome Pointer